Wisata susur Sungai Kahayan merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan lokal di Kota Palangka Raya. KM Berkah menjadi kapal wisata paling banyak diminati warga untuk menikmati pesona Kota Cantik dari atas kapal, baik pada pagi maupun sore hari.
MUTOHAROH,
Palangka Raya
PADA
Sore yang cerah di Palangkaraya, langit perlahan berubah menjadi merah ketika KM Berkah akan menempuh Sungai Kahayan. Dermaga Rambang ramai dengan penumpang pada hari Sabtu, 3 Mei 2025.
Kapal wisata yang tadinya menambatkan kapalnya, perlahan-lahan mempersiapkan diri untuk berlayar, mengikuti arah sungai Kahayan yang tenang.
Di atap kapal, tawa riuh pengunjung, bunyi kameramenikmati senja yang lembut bertiup, menghasilkan atmosfer yang romantis. Ini adalah pesona perjalanan menyusuri Sungai Kahayan, destinasi populer bagi penduduk Palangkaraya serta tamu dari luar kotanya.
KM Berkah tidak hanya merupakan sebuah kapal wisata. Di balik tampilannya yang biasa saja, terdapat berbagai kisah menarik.
Kapal yang kental dengan ornamen khas Dayak ini, sudah beroperasi lima tahun. Sembari menikmati senja, Sury selaku pengurus KM Berkah mengungkapkan bahwa kapal tersebut merupakan hibah dari Pemprov Kalteng.
“Ada dua kapal, satu hibah dari Pak Gubernur, satu lagi dari Pak Wali Kota, kami kelola dan kami rawat untuk melayani masyarakat yang ingin menikmati sungai sambil berwisata,” ucapnya, Sabtu (3/5/2025).
Dengan biaya yang sangat murah sebesar Rp25 ribu per orang, pengunjung dapat menikmati petualangan selama sekitar 35 sampai 45 menit, berkeliling dari Dermaga Rambang menuju Jembatan Kahayan dan kemudian kembali lagi ke dermaga. Jalur ini populer karena menghadirkan pemandangan terindah di pusat kota, yakni sunset pada sore hari.
“Uang sewa kami pakai untuk operasional, beli bahan bakar, perawatan, dan lainnya,” jelas Sury.
Di luar menyajikan pengalaman yang memuaskan, kapal tersebut juga menekankan keselamatan bagi para penumpangnya. Sury menjelaskan bahwa elemen keselamatan merupakan fokus utama dari manajemen kapal tersebut.
“Kami menyediakan pelampung karena kapal ini digunakan tidak hanya untuk pariwisata, tetapi juga untuk operasi penyelamatan, seperti jika ada orang yang tenggelam atau terjadi kebakaran di tepi Sungai,” jelasnya.
Kapasitas KM Berkah lumayan besar. Akan tetapi, untuk kenyamanan serta keamanan semua pihak, umumnya kapal tersebut hanya menampung sekitar 20 orang per perjalanan.
Sury menyebutkan bahwa kapal tersebut berfungsi setiap pagi dan sore hingga malam hari, kecuali ketika diperlukan untuk situasi darurat.
Di tengah perjalanan, penumpang terlihat menikmati suasana. Beberapa tampak berswafoto. Yang lain duduk santai sambil menikmati jajanan yang dibawa dari rumah atau dibeli di sekitar dermaga.
Cuaca panas tak menghalangi antusiasme mereka. Meski menjadi daya tarik wisata, Sury berpendapat ada banyak hal yang perlu dibenahi. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih.
“Sebaiknya dermaga tersebut direnovasi ulang, dengan menambahkan lebih banyak lampu, mengingat di malam hari sangat gelap, hanya ada penerangan dari cahaya kapal saja. Padahal ini merupakan salah satu daya tarik utama kota dan provinsi,” ujarnya.
Seorang turis bernama Ani mengungkapkan bahwa dia tiba bersama kawan-kawannya dengan tujuan untuk merasakan keindahan sunset sambil berlayar di Sungai Kahayan. Dia menjelaskan bahwa saat matahari perlahan-lahan tenggelam dan sinarnya mencerminkan pada air sungai merupakan detik-detik yang sangat memesona bagi mereka.
“Cuaca hari ini sangat cerah dan terlihat Matahari perlahan tenggelam, memberikan kesan yang damai dan tenang. Apalagi jika diselingi dengan mendengarkan musik, ini merupakan cara sederhan tapi mengasyikkan untuk merilekskan diri,” ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa dengan harga tiket yang terjangkau, tempat wisata tersebut sesuai untuk berbagai lapisan masyarakat. Baik itu keluarga, pasangan baru menikah, maupun grup siswa.
Di sisi lain, perempuan berusia 26 tahun itu menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas pendukung di kawasan dermaga. Ia berharap area sekitar dermaga dipercantik lagi dengan penerangan tambahan dan tempat duduk yang memadai.
“Terkadang jika beres menjelang sore hari, tepat saat waktu magrib itu atau pukul 18:00 WIB, sehingga ketika kembali ke dermaga sudah sedikit redup. Jadi apabila terdapat lampu-lampu hias, pastinya akan membuat suasana menjadi lebih meriah,” ungkapnya.
Percayalah bahwa Wisata Mendayung Sungai Kahayan benar-benar merupakan atraksi yang menggoda untuk dinikmati ketika Anda sedang berada di Kota Palangka Raya.
Dengan mengikuti perjalanan menyusuri sungai semacam ini, masyarakat bukan saja diajak untuk menikmati pesona alam, namun juga diberikan pengingat tentang betapa krusialnya melindungi Sungai tersebut sebagai elemen dari jati diri serta kehidupan bermasyarkat.
(*/ce/ala)