0 Comments



– Setiap orang pastinya mau memelihara kekuatan ikatan cinta mereka dengan pasangannya. Hubungan romantis yang sehat dapat diukur melalui komunikasi yang lancar antara kedua belah pihak, penghargaan satu sama lain serta memiliki visi dan misi bersama dengan sang kekasih. Selain itu,
self-esteem
Atau harga diri dapat mempengaruhi kualitas dari suatu hubungan romantis.

Berdasarkan informasi dari situs web Waterloo News, Universitas Waterloo pada hari Kamis (15/5) menjelaskan bahwa rasa harga diri bisa mempengaruhi bagaimana seseorang menjalin sebuah hubungan. Orang-orang dengan rasa harga diri yang kuat meyakini bahwa orang lain juga mencintai dan menghormati mereka sebagaimana mereka merayakan dan menghargai diri sendiri. Di sisi lain, individu dengan harga diri yang rendah lebih mungkin untuk ragu-ragu. Pandangan ini kemudian dibawanya ke dalam semua jenis hubungan, termasuk hubungan percintaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ruth Yasemin Erol dan Ulrich Orth dari Universitas Bern mengungkapkan bahwa memiliki harga diri yang kuat dapat memberikan manfaat untuk kualitas hubungan percintaan. Dengan data yang dikumpulkan dari para pasangan, terlihat adanya dampak positif harga diri yang tinggi terhadap kepuasan relasinya mereka. Hubungan saling penghargaan serta perasaan aman di antara pasangan menjadi faktor penting yang memperjelas cara kerja harga diri dalam suatu ikatan cinta.


Bagaimana Meningkatkan
Self-Esteem
yang Sehat?

Self-esteem
Kesehatan mental bisa didefinisikan sebagai rasa harga diri yang positif di mana seseorang sanggup mencintai dirinya sendiri serta merasakan nilai dengan memperhitungkan baik kelebihan maupun kekurangannya. Orang yang memiliki pandangan optimistis tentang kualitas dan ciri khas mereka akan demikian.
self-esteem
yang berketinggian dan dianggap mempunyai kesejahteraan mental yang baik.

Self-esteem
Dihargai sebagai orang yang sehat jika tidak berlebihan. Rasa harga diri yang sangat tinggi bisa jadi indikasi dari sifat narsistik atau megalomaniac. Di lain pihak, rasa harga diri yang rendah dianggap susah untuk menerima kondisi sendiri seperti adanya juga kurang keyakinan pada kemampuan diri. Kondisi ini dapat menambah risiko individu menghadapi masalah cemas dan depresi.

Berdasarkan halaman Mind yang dilaporkan pada hari Kamis (15/5), berikut adalah beberapa saran untuk memperbaiki serta merawatnya:
self-esteem
yang sehat.


1. Berlakukan Diri Anda dengan Kelembutan

Tindakan positif terhadap diri kita bisa dimulai dari pengenalan diri, usaha untuk mengatasi pemikiran negatif seputar diri sendiri, serta mengungkapkan pujian kepada diri sendiri. Selain itu, penting juga untuk belajar menolak jika selama ini sering kali menerima permintaan hanya demi membahagiakan orang lain. Hindari perbandingan antara dirimu dengan orang lain dan luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang membuatmu senang.


2. Usahakan Mengeksplorasi Aspek-Aspek Positif

Beberapa tindakan positif yang bisa dikerjakan antara lain memperingati kesuksesan personal, menghargai komentar baik, bertanya kepada orang lain tentang aspek-aspek dalam diri kita yang mereka nilai bagus, serta membuat catatan berisi hal-hal yang kita suka tentang diri kita.


3. Membangun Jaringan yang Mendukung Secara Positif

Mengobrol dengan orang terpercaya memungkinkan kita untuk bersikap lebih terbuka, menekankan aspek-aspek positif dalam berinteraksi, serta mendapatkan bantuan dari pihak lain yang pernah melewati tantangan serupa. Ini bisa dilakukan melalui partisipasi di forum online maupun kegiatan kelompok tatap muka.


4. Mencoba Terapi Bicara

Terapi bicara dianggap bisa mendukung pembentukan rasa percaya diri serta membantu mencari metode menghadapi pengalaman-pengalaman yang berdampak pada persepsi kita tentang diri sendiri.


5. Menyuarakan Dirinya dalam sebuah Tantangan

Beberapa tantangan positif yang bisa diterima adalah dengan berpartisipasi sebagai relawan, mensetting target-target sederhana bagi diri sendiri serta menggali ilmu pengetahuan baru.


6. Menjaga Dirimu Sendiri

Merawat kesejahteraan diri baik jasmani maupun rohani bisa dicapai dengan istirahat yang mencukupi, menjalani diet terencana, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, mengeksplor alam bebas layaknya taman kota, mempraktikkannya mindfulness serta meditasi, meninggalkan konsumsi zat-zat terlarang termasuk minuman keras, dan juga aktif mengikutinya pembinaan pribadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts