– Perusahaan penyedia layanan transportasi online, Maxim, buka suara terkait rencana aksi unjuk rasa para driver atau pengemudi ojek online (ojol) pada 20 Mei 2025 mendatang.
Manajemen Maxim mengonfirmasi bahwa operasional layanan pelanggan akan tetap berlangsung seperti biasa meskipun ada ancaman dari driver ojol dan taksironline yang ingin menutup aplikasinya.
“Kami ingin menginformasikan bahwa demonstrasi tersebut tidak memiliki dampak pada operasional layanan yang digunakan dalam aplikasi Maxim. Perusahaan ini akan melanjutkan fungsinya dengan normal dan terus berkomitmen untuk menyediakan pelayanan premium bagi pelanggan kami,” ungkap Public Relations Maxim Indonesia, Yuan Ifdal Khoir kepada , Jumat (16/5).
“Setiap pelanggan masih bisa mengakses bermacam-macan fitur dalam aplikasi Maxim sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Saat ini, mengenai panggilan untuk melakukan aksi protes termasuk menonaktifkan akun driver melalui fitur offbid, Maxim menyatakan bahwa tuntutan tersebut adalah keputusan pribadi dari para supir yang tidak dapat dipengaruhi oleh perusahaan aplikasi mereka.
Sebaliknya, Maxim dengan jelas menentang tindakan protes yang bisa merusak keamanan publik dan sama sekali tidak mendorong atau menyuruh mitra pengemudinya untuk mematikan aplikasi tersebut.
“Mohon diingat oleh para mitra pengemudi Maxim supaya mereka masih dapat memenuhi keperluan penumpang sehingga bisa terus mendapat pendapatan serta jangan gampang termakan provokasi saat ada protes publik, sambil senantiasa menjamin keselamatan dan keteraturan,” tandasnya.
Terkait permintaan para supir untuk mengurangi tarif, bisa kami jelaskan bahwa pemberlakuan penurunan tarif regulasi mungkin akan berdampak pada kenaikan biaya perjalanan. Hal ini disebabkan operasional menjadi lebih kompleks serta penyediaan layanan jadi terbatas.
Menurut Yuan, hal ini berarti bahwa tidak setiap individu bisa memakai jasa transportasi online dengan rutin untuk mendukung aktivitas harian mereka. Di samping itu,
Itu, adanya perubahan pada ketentuan tariff bisa mengakibatkan pengurangan dalam permintaan oleh para pelanggan hingga
Peluang kerja dan pemasukan untuk mitra pengemudi mungkin akan berkurang.
Sebaliknya, karena adanya pengurangan dalam pembatasan tarif, perusahaan berpotensi mengurangi lingkup penerapannya.
Sebaliknya, besar kemungkinannya bahwa Maxim akan menghentikan layanan di berbagai kota tempat mereka beroperasi apabila permintaan merosot, yang pada gilirannya bisa membuat para pengemudi kehilangan peluang kerja.
“Maka, kita mendorong harmoni dan insentif yang bakal menolong mitra dalam menghasilkan pemesanan secara efektif. Itulah konsep inti yang dianjurkan oleh Maxim,” jelasnya.