.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan terkemuka dalam produksi baterai mobil listrik global dari Cina, CATL, sedang berupaya mendapatkan kredit sebesar sekitar 1 miliar dolar AS atau kurang lebih setara dengan 16,4 triliun rupiah guna pendanaan proyeknya di Indonesia.
Pinjaman itu, sesuai dengan laporan Bloomberg pada hari Selasa (6/5/2025), merujuk kepada beberapa sumber terkait masalah ini dan menyebutkan bahwa masa tenggangnya adalah antara lima sampai tujuh tahun. Dana dari pinjaman tersebut direncanakan akan dipakai untuk proyek kemitraan bisnis mereka, yaitu pembangunan pabrik produksi sel baterai di wilayah Karawang, Jawa Barat, seperti disampaikan dalam laporannya.
“Perundingan dengan potensial investor masih dalam proses dan detail kredit mungkin akan diubah,” demikian tertulis dalam laporannya.
Pada bulan Oktober kemarin, CATL, lewat anak perusahaannya yang bernama CBL International Development, menggabungkan kekuatan mereka dengan perusahaan baterai milik pemerintah Indonesia, yaitu Indonesia Battery Corp.
Proyek kemitraan ini bertujuan menginvestasikan 1,2 miliar dolar AS di Indonesia untuk mendirikan sebuah pabrik produksi sel baterai dengan kapasitas terencana mencapai 15 GWh per tahun. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2027.
CATL adalah pabrikan baterai kendaraan listrik (EV) nomor satu di dunia, menguasai 38,2% pasar global dari Januari hingga Februari berdasarkan data yang diterbitkan oleh lembaga riset pasar asal Korea Selatan bernama SNE Research.
Hingga tanggal 30 September 2024, CATL memiliki 13 pabrik baterai di berbagai belahan dunia, sebagaimana tercantum dalam prospektus mereka untuk peluncuran saham di Hong Kong yang telah diperbaharui pada hari ini.
Perusahaan itu sudah berhasil menghasilkan secara masif sel baterai lithium-ion di faksinya yang ada di Thuringia, Jerman, sementara saat ini mereka juga tengah mendirikan sebuah pabrik baru di Hungaria.
Pada Desember kemarin, CATL menyatakan niatnya untuk mendirikan sebuah kemitraan usaha bersama dengan Stellantis guna merancang dan membangun pabrik baterai lithium-ferosfat (LFP) di Spanyol. Ini bakal jadi lokasi produksi ketiga CATL di wilayah Eropa, dengan jumlah investasi keseluruhan ditargetkan mencapai 4,26 miliar dolar Amerika Serikat.