Nama Arya Saloka mulai terkenal secara luas setelah berhasil membintangi perannya sebagai Aldebaran dalam serial televisi “Ikatan Cinta” beriringan dengan Amanda Manopo. Keceriaannya ini meningkatkan popularitasnya yang pada gilirannya menjadikannya salah satu bintang paling digosipkan di negeri ini sampai ia menerima banyak penawaran pekerjaan.
Setelah penayangan Akhir Cinta selesai, Arya malah makin disibukkan oleh bermacam-macam projek, mulai dari seri daring sampai ke film bioskop. Film-film terbaru yang baru saja ia kerjakan adalah dua buah produksi tersebut.
Sayap Sayap Patah 2: Olivia
dan
Dendam Malam Kelam
bahkan mampu menyita perhatian audience.
Walaupun sekarang lebih sering dilihat di industri perfilman, Arya menyatakan bahawa dia bukan tipikal artis yang memilah-milah proyek kerja. Dia membantah pendapat yang mengira bahwa ia kini cuma berkeinginan untuk berkonsentrasi pada pembuatan film dan meninggalkan produksi serial televisi.
“Saya nggak terlalu pilih-pilih sih. Tidak ada batasan untuk saya. Di manapun boleh,” ujar Arya saat berada di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa hari yang lalu.
Menurut dia, dapat berkarir dalam dua bidang hiburan seperti televisi dan film merupakan suatu keberuntungan yang harus disyukuri. Dia mengatakan bahwa tidak seluruh pemain memiliki peluang sejenis.
“Artinya, tidak setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup dalam dua dunia. Bagi saya, di televisi tetap dipercaya, Alhamdulillah. Dalam film juga masih diminta kerja sama,” jelasnya.
Sebab itu, pemeran berusia 33 tahun tersebut mengklaim bahwa dia akan menerima segala macam pekerjaan yang tiba sebagai bagian dari nasib baik yang perlu diucapkan terima kasih, tanpa membatasi kemungkinannya atau menolak kategori profesi spesifik mana pun.
“Maka, sesuai kemampuan, terima saja apa pun rejeki yang diberikan. Saya tidak pilih-pilih. Kalau sudah tidak mau A, dan juga tidak ingin B, saya tetap jalani apa pun yang diberi,” katanya.
Namun demikian, sang bapak tunggal pun siap untuk menyelami pengalaman-pengalaman baru di kemudian hari asalkan masih ada penawaran serta peluangnya.
“Bila benar telah sampai waktunya untuk hal-hal baru, mungkin saja suatu saat akan berpindah tempat lagi. Yang terpenting adalah tetap mendapat tawaran,” tutup Arya. (*)