0 Comments



Kehadiran Nyai (Luna Maya), yang dikenal sebagai kekasih berkelas tinggi, sudah tidak tersembunyi lagi. Dia adalah wanita penghibur bagi sejumlah petinggi negara, termasuk banyak Jendral. Pesonanya serta bentuk tubuhnya yang menggoda telah menarik minat pria-pria tersebut. Melaluinya dia pun dapat menikmati gaya hidup mewah dengan segala fasilitasnya.

Otto (Agus Kuncoro) tiba-tiba memperoleh kemerdekaan setelah menjalani hukuman di penjara karena tuduhan perbuatan pembunuhan. Pada saat ia merasakan kebebasannya tersebut, Otto mengetahui pula bahwa anak tunggalnya, Merry (Ratu Sofya), tengah mengandung bayi. Merry telah menjadi istri bagi seseorang sopir taxi yang bernama Baim (Maxime Bouttier).

Keadaan tersebut mengejutkan dan membuat Otto tidak percaya. Dia bahkan sulit menerima hadirnya Baim akibat pekerjaannya. Suatu hari, ketika Merry mulai mengalami kontraksi dan memerlukan dana untuk bersalin, Otto justru dipanggil untuk mencuri dari tempat tinggal seseorang yang bukan pasangan resminya.

Saat melaksanakan misi mereka, sang eks-anggota militer tersebut meminta bantuan dari kelompok lama, yakni Saud (Dian Sidik) serta Farsih (Arief Didu). Sebab kekurangan personel, Otto kemudian mencegah menantunya bernama Baim ikut ambil bagian demi mengambil alih peran sahabatnya sebelumnya, Surya, yang sudah tiada.

Akan tetapi, rumah yang mereka rampok tidak semudah kelihatannya. Di dalamnya tinggal Nyai, seorang wanita penghibur yang ternyata memiliki kekuatan istimewa. Otto beserta tiga kawan lainnya tersesat di tempat Nyai ini, sebuah hunian penuh dengan teka-teki serta fenomena-fenomena aneh yang tak masuk akal.

Karena itu, Nyai tak sekadar menginginkan harta karat atau rupiah. Akan tetapi, dia juga butuh darah mereka yang dilahirkan pada hari Jum’at Kliwon guna mempertahankan umur panjang serta kecantikan abadi. Film Gundik membawa nuansa segar dalam industri perfilman berkat jenis ceritanya yang ditawarkan.

Baca Juga:  10 Easter Eggs Tersembunyi dalam Film Final Destination: Bloodlines, Apakah Kamu Sudah Mengetahuinya?

Komedi yang ditampilkan terbilang segar dan menggelitik. Terlebih lagi, lelucon dari Arief semakin menambah kesegaran di antara atmosfer yang cenderung tegang. Namun sayangnya, karakter utama yaitu Nyai belum digali secara mendalam.

Bahasa Jawa beserta dialect yang dipakai tampaknya belum sepenuhnya optimal. Latar belakang Sleman dan Jogja kelihatan seperti tambahan saja. Sebenarnya, film Gundik punya konsep yang cukup menggoda.

Maxime mengatakan bahwa bahasa merupakan tantangan terbesarnya dalam pembuatan film Gundik. Agar dapat fasih berbahasa Indonesia, suami Luna tersebut harus bekerja ekstra untuk merubah cara pengucapannya karena dia dilahirkan dan dibesarkan di Prancis.

“Logat saya sedikit rumit, cukup sulit untuk berbicara Bahasa Indonesia,” ujar Maxime. Selama mempersiapkan peran dan melatih suaranya, ia mendapat bantuan dari sang sutradara Anggy Umbara. Tantangan tambahan yang dihadapi Maxime adalah saat harus bertindak bersama Arief.

“Karena kemajuannya terus berkembang tiap kali kita akan merekam, saya perlu selalu siap dengan respon yang tepat,” ungkap bintang pemeran utama berumur 32 tahun itu. Film Gundik ini pun menampilkan beberapa adegan memandikan diri dalam darah sehingga menggolongkan film tersebut sebagai konten dewasa 17+.”

Luna mengisahkan bahwa hal tersebut menjadikan adegan terseram yang membawanya merinding. “Saya perlu mandi dalam darah. Ini adalah bagian dari narasi dan terasa amat tantangan,” jelas Luna. Di luar mandi darah, film Gundik pun mempersembahkan beberapa skenario ekstrim tambahan.

Sebagai contoh, konsumsi darah serta pemotongan anggota badan manusia yang masih bernafas bahkan sampai kepalanya. Keadaan tersebut pernah menyebabkan Anggy merasa frustrasi lantaran masalah pada sensor yang ditentukan oleh Lembaga Sensor Film (LSF).

Pada awalnya, film Gundik dianggap lolos sensor kategori 21+, namun kemudian berubah menjadi 17+. “Penyensoran pertama kali dilakukan oleh satu pihak dan revisinya dilakukan oleh pihak lain. Ketika dicek ulang nantinya mungkin akan ada orang yang berbeda,” jelas Anggy. Meskipun demikian, ia merasa senang dengan hasil terakhir setelah usaha bersama timnya.

Baca Juga:  Tonton Film Horor Almarhum: Sinopsis Lengkap & Tautan Streaming Langsung

Anggy pun ikut memberikan pujian atas kredibilitas serta profesionalisme para pemain yang turut berpartisipasi. Karena mereka berhasil membawa hidup karakter individu tersebut di dalam film melalui penampilan akting luar biasa dan tepat sasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *