Film horor yang bernama Gundik direncanakan untuk ditampilkan pertamakali di teater-teater Bandung pada hari Kamis, tanggal 22 Mei 2025.

Direktur oleh Anggy Umbara, Gundik adalah produk dari kolaborasi antara Umbara Bersaudara, Rumpi Entertainment, dan Makara.

Movie ini bercerita tentang rombongan pencuri yang masuk ke dalam rumah selir, tetapi proses mencurinya malah berubah jadi hal tak terduga.

Berkat beberapa bintang terkenal seperti Luna Maya, Maxime Bouttier, Ratu Sofya, Agus Kuncoro, Arief Didu, Dian Sidik, Rukman Rosadi, Tyo Pakoesadewo, sampai Vonny Anggraini dalam peran utamanya, film tersebut semakin menarik minat penonton.

Berikut ini adalah jadwal penayangan perdana film Gundik di Bioskop Bandung yang akan berlangsung pada tanggal 22 Mei 2025.

CIWALK XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

D’BOTANICA XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

EMPIRE XXI BANDUNG

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

FESTIVAL CITYLINK XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

SUMMARECON MALL BANDUNG XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

THEE MATIC MALL XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

TRANSMART BUAH BATU XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

TSM XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

UBERTOS XXI

12:00

14:10

16:20

18:30

20:40

Sinopsis Gundik

Berdasarkan situs web resmi XXI, Gundik adalah sebuah film bertema horor.

Cerita Gundik bercerita tentang kelompok pencuri yang berencana merapat ke rumah wanita misterius tersebut, dia dikenal sebagai seorang gundik.

Osman, seorang mantan prajurit yang baru saja dibebaskan dari penjara, terpaksa menerima keadaan sulit saat menyadari bahwa putri tunggalnya, Merry, telah menikah tanpa sepengetahuannya dengan Baim—aksiornis taksi yang dianggapnya tidak punya prospek cerah.

Pada kondisi kehidupan yang sangat sulit, Osman setuju untuk melakukan pencurian di kediaman seorang Nyai, wanita kaya yang dikenal sebagai selir berduit. Dia lalu membentuk sebuah kelompok dengan anggota termasuk Salman (temannya dari masa tentara), Reza (saudara ipar-nya), serta Baim yang ditunjuk menjadi supir dan mata-mata.

Tetapi serbuan tersebut berubah jadi bencana. Secara bertahap, mereka mulai memahami kalau Nyai tak cuma wanita biasa—tapi seorang siluman kuat yang mengendalikan area supranatural di tepian selatan. Yang tadinya terlihat seperti tugas singkat kini menjadi pertarungan antara nyawa dengan tenaga magis.

(, Rinanda)