0 Comments




– Pihak berwenang di Amerika Serikat (AS) tengah merencanakan pengalihan satu juta penduduk dari Gaza menuju Libya.

Menurut laporan Reuters, rencana pemerintahan ini berfokus pada pengalihan penduduk Gaza dari area perbatasannya menuju negara di wilayah Afrika Utara. NBC News pun sudah mengabarkan bahwa aspek-aspek terkait hal ini sedang dipertimbangkan secara mendalam dan diberitahukan kepada para petinggi Libya.

Peristiwa tersebut terjadi usai Gaza diserang lagi oleh Israel pada hari Kamis (15/5), menyebabkan 143 korban tewas, di antaranya adalah anak-anak.

Sebaliknya, Israel menyatakan bahwa serangan ke Gaza selama 24 jam terakhir menandai permulaan penebaran serangan lebih lanjut. Militer Israel mengklasifikasikan ini sebagai bagian dari tahap awal operasi mereka yang dikenal sebagai ‘Operasi Gerilya Perang Gideon’.

Sebaliknya dari mencegah serangan terus-menerus oleh Israel, tampaknya Amerika Serikat berniat untuk menyelamatkan situasi kemanusiaan dengan memindahkan penduduk di Gaza menuju Libya.

Menurut laporan Al Jazeera, pihak berwenang Amerika Serikat telah menggandakan janji untuk menyediakan dana bernilai miliaran ke Libyan sebagai balasan atas upaya mereka dalam menerima penduduk Gaza yang telah diekspatriasi dari wilayah asal mereka.

Sejak resmi mengambil jabatan kembali di awal tahun, Presiden AS Donald Trump secara aktif mempromosikan ide untuk mentransfer populasi besar warga Palestina. Di sisi lain, organisasi yang bergerak dalam bidang hak asasi manusia menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk pembasmian etnik.

Berkat beberapa pemerintah negara Arab yang dengan tegas menentang rencana untuk memindahkan penduduk di wilayah Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *