Pernahkah kau menjumpai sebuah film yang mendadak menjadi perbincangan meski tahun pembuatannya sudah lama? Umumnya mereka disebut sebagai:
cult classic,
Yaitu jenis film yang pada peluncuran pertama tidak terlalu berhasil dari segi penjualan, namun kemudian mendapat penghargaan dan dihargai setelah berjalannya waktu. Hal ini bisa disebabkan oleh topiknya yang masih aktual atau mungkin karena kualitas unggulnya mulai dikenali orang.

Jika memungkinkan, buatlah daftar film yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
cult classic
Film-film dari era 2010-an sepertinya layak untuk diklaim, lho. Kenapa begitu? Mari kita bahas satu persatu!

1. Mandy (2018)

Mandy
Merupakan sebuah film tentang pembalasan yang dimulai ketika seorang wanita dibunuh oleh pemimpin suatu kelompok berpaham sesat tepat di depan mata kekasihnya. Tidak rela dengan apa yang dialami, sang kekasih bersumpah untuk membayar lunas tindakan para penjahat tersebut.

Diproduksi secara mandiri, film berpadu unsur surrealisme ini pada akhirnya mendapatkan peminat baru dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih sejak Nicolas Cage, sang pemain utama, sukses menarik perhatian melalui berbagai proyek independent seperti
Dream Scenario
(2023) dan
Longlegs
(2024).

2. Under the Skin (2013)

Pada awal diluncurkan tahun 2013,
Under the Skin
Tidak dapat menarik perhatian dengan baik. Meskipun terdapat nama besar A24 di balik produksinya, hal itu tidak memberikan dampak yang signifikan. Tetapi, Jonathan Glazer akhirnya menerima beberapa nominasi Oscar karena
The Zone of Interest
(2023), film ini mulai mendapat perhatian.

Menariknya, hanya Scarlett Johansson yang merupakan bintang kenamaan di projek ini. Para aktor lainnya sebagian besar masih pemula atau belum dikenal banyak orang. Akan tetapi, hal tersebut tidak meredupkan kenyataan bahwa ceritanya semakin aktual saat ini, terlebih bagian yang berhubungan dengan topik tersebut.
male gaze
dan relasi gender.

3. Blue Ruin (2013)

Blue Ruin
sudah mulai dilabeli
cult classic
Belakangan, film ini mendapat perhatian berkat pendekatan khas dan berbeda dalam menangani tema pembalasan dendan dan kekerasan. Berbeda dengan sebagian besar film bertemakan balas dendam yang cenderung mengedepankan aspek proses tersebut,
Blue Ruin
Justru berpusat pada akibat-akibat yang perlu dihadapi seseorang setelah melakukan tindakan membalas dendam.

4. Rumah Di Hutan (2011)

Keempat pemuda ini menggambarkan jenis-jenis karakter khas yang terkurung dalam suatu tempat penuh hambatan serta risiko. Mereka tidak menyadari bahwa diri mereka menjadi subjek uji coba bagi kelompok ilmuwan dengan agenda spesifik.

Walaupun kelihatannya basa-basi, kamu sebenarnya enggak akan pernah tahu nasib orang lain di kemudian hari. Dengan efek jutan serta analogi dan kritikan sosial yang menggetarkan, tidak heran jika banyak pihak akhirnya ikut menyertakan hal ini.
Rumah Kecil di Hutan
dalam daftar
film horor
favorit.

5. Upgrade (2018)

Berfokus pada tema pembalasan dendam namun disajikan dengan campuran unsur ilmiah,
Upgrade
Merupakan film dari era 2010-an yang semakin populer beberapa waktu setelah rilisnya. Film ini menceritakan petualangan seorang pria yang menjadi korban kecelakaan dan kini harus hidup tanpa sang istri serta tidak dapat berjalan lagi.

Dengan pertolongan seorang remaja jenius, dia berhasil mengungkap metode agar dapat berpindah dan mengejar tersangka kecelakaan tersebut. Meski demikian, inovasi baru tak sepenuhnya menjadi fokus utama.
Upgrade
, namun alur ceritanya cukup rumit dan efisien untuk genre film aksi-thriller.

6. Hanya Tuhan Yang Memaafkan (2013)

Pada awal perilisan, tidak banyak orang yang menyadari potensinya dari film tersebut.
Only God Forgives
Dia berdiri di pinggiran untuk bertahun-tahun hingga akhirnya orang menyadari kehebatan ceritanya serta adegan pertarungannya yang memukau.

Only God Forgives
merupakan kerjasama keduanya di antara sutradara Nicolas Winding Refn bersama Ryan Gosling sesudah proyek sebelumnya
Drive
(2011) yang juga termasuk genre aksi. Kedua film tersebut terkenal kejam dan menyayat hati, dengan alur cerita yang rumit dan dipenuhi konflik etika.

7. Green Room (2015)

Green Room
Film petualangan bertahan hidup ini menceritakan tentang sekelompok band yang terseret ke dalam masalah besar. Mereka menjadi saksi utama dari sebuah pembunuhan yang berhubungan dengan kelompok ekstremis Skinhead.

Pihak pengelola
venue
Tidak rela jika kasus ini sampai diketahui oleh otoritas yang berwenang. Sebagai alternatifnya, mereka menahan secara paksa dan merencanakan untuk menghilangkan seluruh anggota band tersebut. Dalam perjuangan melawan batas waktu dan keterbatasan, para musisi dalam band harus memutar otak bagaimana caranya kabur dari situasi sulit tersebut.

8. Starred Up (2013)

Starred Up
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi ketika seseorang narapidana muda dipindahkan ke penjara orang dewasa. Narapidana tersebut bernama Eric (diperankan oleh Jack O’Connell). Dia akan berjumpa dengan sang ayah, juga tahanan yang terkenal sebagai pemimpin dalam lembaga penjaranya itu.

Walaupun didukung dengan kuat, Eric akhirnya masih perlu melewati berbagai tahapan untuk bergabung dalam sistem penjara yang sangat terstruktur tersebut. Dia harus bertemu dengan narapidana lain serta petugas penjara yang koruptif. Film ini dinilai unggul karena tidak hanya menunjukkan realitas kehidupan kasar di penjara-penjara Inggris, tapi juga hubungan rumit antara seorang bapa dan putranya yang dipengaruhi oleh stereotip Maskulinitas Berbahaya.

Ini bukti kalau istilah
late-bloomer
(sambil terlambat berkembang) juga berlaku demikian
karya seni
Sebenarnya, tidak seluruh karya seni secara instan mendapatkan penikmatnya. Terkadang, diperlukan waktu bagi mereka untuk sampai pada audiens yang sesuai.